- Santri harus dibekali dengan metodologi yang menjadikan mereka mampu untuk “tahlilul-masa`il”, bukan sekedar kemampuan untuk “bahtsul-masa`il”. Beda dengan “bahtsul-masa`il”, “tahlilul-masa`il” berarti kemampuan untuk memecahkan persoalan dari sejak hulu hingga hilir, bukan sekedar merespon dan menjawab pertanyaan seputar halal dan haram.
- Santri harus memiliki sikap bertanggung jawab. Kalau pinter ya bertanggung jawab dengan ilmunya, kalau kaya ya bertanggung jawab dengan kekayaannya.
-Santri harus ditekankan agar berilmu sekaligus mengamalkan ilmunya (ilmu-amaliyah), serta mengamalkan ilmunya secara cerdas (amal-ilmiyah). Jangan sampai lulusan pesantren menjadi orang-orang shaleh yg gak ngerti urusan, sementara yang ngerti urusan gak bisa mencari jalan keluar.
- Santri harus ditanamkan ruhul-jihad atau semangat berjuang dan semangat berkorban. Hal ini penting sekali, sebab siapapun yang memiliki semangat juang yg kuat, maka diletakkan di mana saja ia akan mampu bertahan hidup.
oleh : Hilmy Muhammad